2.Mengagungkan
Yang dimaksud mengagungkan disini adalah mengagungkan hidayah Alloh
(Qur’an Hadits Jama’ah) artinya QHJ harus lebih diutamakan, lebih
dipolkan, dinomor satukan, didahulukan dari pada kepentingan-kepentingan
yang lain. Tidak dihina, tidak di remehkan, tidak dijatuhkan, tidak
dilalaikan tidak dinomor duakan berdasarkan sabda Rosululloh SAW
عَنْ اَنَسِ بْنُ مَالَكٍ قاَلَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم
لاَ يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى اَكُونَ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ ،
وَوَالَدِهِ ، وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ * رواه مسلم فى كتاب الإيمان
Artinya : kalian tidak dikatakan iman sehingga kalian lebih
mencintai aku Nabi mengalahkan mncintai anak, orang tua, dan semua
menusia .(karena kalau belum masuk islam jama,ah dan belum bai,at sama amirnya belum mendapat hidayah)
Adapun praktek mengagungkan Qur’an Hadits Jama’h adalah mengerjakan
perintah Alloh, menjauhi larangan agama dengan hati ridlo,
sakdermo,senang, longgar, merasa ringan/ tidak merasa berat dan tetap
karena Alloh.
Mengagungkan Qru’an Hadits Jama’ah berarti mengagungkan syairulloh
dan mengagungkan semua yag diagungkan oleh Alloh yang didalamnya
termasuk :
- Qur’an dan Hadits (mengagungkan, mengepolkan hokum-hukum/.peraturan-peraturan dalam Qur’an Hadits dan Mushafnya. Kitabnya supaya diramut yang baik, diberi sampul yang baik, ditempatkan ditempat layak dan ditempakan di tempat yang lebih tinggi.
- Mengagungkan sya’irulloh yang berupa masjid dan tempat-tempat ibadah (supaya dijaga kesuciannya, kerapiannya dan selalu digunakan untuk beribadah seperti : sholat berjama’ah, membaca Al qur’an, untuk iktikaf dll.
- Mengagungkan syairulloh berupa para Imam,(imam kelompok, imam desa, imam daerah. samapi imam pusat yang di bai,at) pengurus, orang yang diberi dapukan dalam jama’ah (bisa menerima semua ijtidad-ijtihad imam yang tidak ma’syiyat dengan hati ridlo dan mentho’ati dengan hari niat mukhlis lillah karena Allah, bisa menjaga kewibawaan Imam, pengurus tidak merusak, tidak menghina, tidak meremehkan. Berdarkan sabda Rosululloh SAW :
Artinya : barang siapa yang memuliakan Imam, maka Alloh akan memuliakan padanya, dan barang siapa yang menghinakan/meremehkan Imam maka Alloh akan menghinakan padanya.
حَامِلُ الْقُرْاَنِ حَامِلُ رَايَةَ اْلإِسْلاَمِ مَنْ اَكْرَمَهُ فَقَدْ اَكْرَمَهُ اللهُُ وَمَنْ اَهَانَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ * رواه الديلمى
Artinya : pembawa Alquran (mubaligh, mubalighot) itu pembawa bendera agama islam. Barang siapa yang memulakannya berarti dia telah memuliakan Alloh dan barang siapa yang menhinanya maka dia akan mendapatkan laknat Alloh.
Adapun hasilnya mengagungkan kepada yang berhak di ta’dzimi adalah menambah ketaqwaan dan mati sewaktu-waktu masuk ke dalam surga selamat dari neraka. Berdasarkan dalil
وَمَنْ يُعَظِّمْ شعائر الله فإنها من تقوى القلوب * سورة الحج 32
kesimpulannya : kalau belum masuk islam jama,ah dan belum bai,at sama amir itu belum mendapat hidayah dan jika dia islam maka itu islamnya muspro/ islam abangan, tidak ada gunanya walaupun dia sholat , puasa tetap blm mendapat hidayah. ibarat guak byuk, ibadah yg sia2.
bersambung....Doktrin 4 tali ke imanan dalam islam jama,ah yg ketiga