Sabtu, 08 November 2014

0 pokoknya mangkulnya sama abah gini,

Diantara kaidah yang mereka bangun:
- pokoknya dulu manqulnya abah nurhasan/mbah wali begini, pokoknya ini yang benar, walaupun kita menunjukkan padanya kitab rujukan yang bertentangan dengan pemahamannya
- ajakan menetapi 5 bab ini harga mati tidak akan berubah dan tidak akan dirubah sampai hari kiamat...(maka gak heran ada seorang mubalighot yang menjelaskan bab "tauhid" disidang dan dipecat.)
- poko'e wajib nulis surat tobat, kafarahnya amal shaleh( kerja rodi) di wonosalam selama 6 bulan dan membayar uang sekian dan sekian
- dll
====================================

JANGAN MEMBANGUN AGAMA DIATAS PRINSIP "TAKLID BUTA" KARENA INI ADALAH KAIDAH BERAGAMANYA ORANG-ORANG JAHILYAH DARI MASA KEMASA
========================================

Sesungguhnya agama mereka (orang-orang jahiliyah) dibangun di atas dasra landasan yang terbesar, yaitu TAKLID. DAN INI MERUPAKAN KAIDAH YANG TERBESAR BAGI ORANG KAFIR, dari generasi awal dan akhirnya. .
Allah subhanahu wata'ala berfirman,
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ} [الزخرف: 23]
" Dan demikianlah kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka'." (Az-Zukhruf: 23)
Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ *لقمان: 21
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah.' Mereka menjawab,'(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.' Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka), walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyela-nyala (nereka)." (Luqman: 21)
Selanjutnya Allah mendatangkan (dalil) kepada mereka dengaqn firman-Nya,
قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ ... *سبأ: 46
" Katakanlah,'Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian satu hal saja, yaitu supaya kalian menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri. Kemudian kalian berfikirlah, bahwa teman kalian itu (yakni Muhammad) tidak memiliki penyakit gila sedikitpun ...(Saba': 46)
اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلاً مَا تَذَكَّرُونَ*الأعراف: 3
Dan firman Allah subhanahu wata'ala,” Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).” ( Al-A'raf:3)
PENJELASAN:
Dan termasuk dari perkara jahiliyah adalah bahwa mereka membangun agama mereka tidak diatas apa yang dibawa oleh para utusan Allah 'alaihim shalatu wasallam, tetapi mereka membangun agama mereka diatas pondasi yang mereka buat-buat sendiri, dan mereka tidak mau berpaling darinya ( kata mereka " ini sudah harga mati dan tidak dapat di ubah lagi"-pent) Dan diantara prinsip yang mereka bangun adalah TAKLID, taklid padfanan katanya adalah " meniru" karena dia sebagian orang meniru pada yang lainnya, meskipun orang yang ditiru itu tidak pantas untuk dijadikan panutan. Sebagaimana firman Allah;
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ*الزخرف: 23
" Dan demikianlah kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka'." (Az-Zukhruf: 23)

PERHATIKANLAH AYAT INI, SIAPAKAH KELOMPOK DIKAUM ITU YANG MAJU DI BARISAN TERDEPAN UNTUK MEMBANTAH DAKWAH PARA RASUL? Ya mereka adalah مُتْرَفُوهَا , YA…MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG MENDAPATKAN KEHIDUPAN MEWAH, BERGELIMANG HARTA , MEMILIKI KEDUDUKAN DAN BERPENGARUH DIKAUMNYA
apa yang mereka katakan? Mereka berkata إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ " 'Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.
Maksudnya kami tidak membutuhkan ajakan kalian wahai para utusan, mereka meyakini bahwa apa yang mereka tetapi itu telah mencukupi mereka daripada memgikuti kepada para utusan 'alaihim ash-shalatu wasallam, inilah yang dinamakan TAKLID BUTA dan inilah diantara perkara jahiliyah
BERBEDA DENGAN ORANG-ORANG YANG LEMAH LAGI MISKIN , PADA UMUMNYA MEREKA ADALAH ORANG-PRANG YANG TAWADHU' DAN MAU MENERIMA KEBENARAN
Adapun taklid didalam perkara kebaikan, maka ini dinamakan ittiba' (mengikuti) dan iqtida' (mencontoh), Allah ta'ala berfirman tentang nabi yusuf 'alaihissalam;
وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ*يوسف: 38
dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi Kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah.
Dan juga firman Allah:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ.... سورة التوبة100
orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,

oleh karenanya Allah berfirman tentang orang-orang jahiliyah:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلا يَهْتَدُونَ*البقرة: 170
dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Maka orang yang tidak berakal dan tidak mendapatkan petunjuk maka tidak pantas baginya menempati posisi sebagai "panutan" karena "panutan itu bagi orang yang berakal daa mendapat pentunjuk , maka taklid buta termasuk dari perkara jahiliyah , ini juga dinamakan "ta'ashshub" (sikap fanatic) dan "panutan" itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang yang mengikutinya.
Kemudian syaikh Muhammad bin abdul wahhab berkata; Allah berfirman:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ*لقمان: 21
dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?
Apakah mereka masih tetap mau mengikuti ajaran bapak-bapak mereka meskipun mereka mengikuti syaithan dan tempat kembali mereka adalah neraka yang menyala-nyala? Seorang yang berakal wajib memeriksa perkara agamanya ini, dan kepada siapa dia bertaklid.
( syarah masail aljahiliyah-syaikh sholeh fauzan alfauzan)

Comments
0 Comments

Posting Komentar

visitor








Archive

posting terbaru


get this widget here

Popular Posts

Rahasia

 

Blogger news

selamat datang saudara muslim

Blogroll

anda pengunjung yang ke :


gerEGGe


site meter traffic

About