Minggu, 09 November 2014

0 MEMBANGUN MASJID-MASJID DHIROR (Masjid bahaya).

saya ingin menulis sedikit sejarah islam yaitu mengenai Masjid Dhiror yang tersebut di dalam Surat Taubat ayat 107 – 108. Kenapa? Karena ada ’kemiripan keadaan kelompok yang sekarang menklaim bahwa diri mereka yang di terima Allah . Maksud saya agar kita terhindar dari masjid-masjid yang di jadikan untuk memecah belah umat.

ceritanya ketika Kebencian Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah saw sudah sampai ke ubun-ubun. Abdullah bin Ubay merasa bahwa sejak Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam hijrah ke Madinah dianggap pesaing beratnya. Namun, untuk melawan secara langsung tidak mungkin, karena Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam amat dicintai golongan Anshor, Muhajirin, dan kelompok minoritas lainnya.
Maka, yang dapat ia lakukan adalah politik lempar batu sembunyi tangan. Salah satu program lempar batu sembunyi tangan untuk memecah belah kelompok di wilayah Madinah adalah dengan mendirikan masjid, yang disebut dengan Masjid Dhiror.

Singkat cerita, Abdullah bin Ubay dan kroni-kroninya sengaja membangun Masjid Dhiror. Abdullah bin Ubay lalu mendatangi Nabi SAW dan memintanya mengimami shalat di masjid itu. Pulang dari medan perang Tabuk, Nabi Shalallahu alahi wasallam berhenti sebentar di Dzi Awan, suatu tempat jarak perjalanan kaki satu jam dari kota Madinah. Di samping Nabi, mereka juga menunggu kedatangan Abu Amir, seorang pendeta Nasrani dari Suriah yang akan datang dengan membawa pasukan romawinya. Tapi sayang, Abu Amir tidak datang karena keburu meninggal di Suriah.

Semula Nabi Shallallahu alahi wasallam akan datang memenuhi undangan tersebut. Namun Umar bin Khatthab memprotes Nabi Shalallahu alaihi wasallam karena telah lama mengenal watak dan perilaku Abdullah bin Ubay dan kroni-kroninya sebagai pihak yang sering merugikan Islam dan umatnya. Namun, Nabi Shalallahu alaihi wasallam belum memiliki alasan kuat untuk membatalkan kedatangannya ke masjid itu hingga turun ayat 107-108 surat At-Taubah.

Dan orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Atas wahyu itu, Nabi Shalallah alaihi wasallam memanggil sahabat Malik bin Dakhassy, Ma'un bin Ady, dan Ashim bin Ali ''Berangkatlah kalian ke Masjid Dhiror yang dibangun oleh orang zalim dan munafik itu. Bakar dan hancurkan, masjid itu'' kata Nabi.

Kisah tadi merupakan salah satu contoh bagaimana orang atau kelompok orang yang di dalam hatinya memiliki niat yang jelek alias jahat. Suatu niat tersembunyi di dalam hati, yang sangat sulit untuk dideteksi. Hanya pelakunya dan Allah saja yang mengetahui, sehingga Nabi pun sebagai manusia bisa terkecoh juga.
Kisah di atas bukan berarti akhir dariperjalanan masjid dhiror,akan tetapi kisah untuk kita teladani dan mewaspadai adanya masjid dhiror yang tumbuh di sekitar kita.salah satu contoh adalah kebanyakkan masjid yand didirikan oleh LDII/islam jamaah.dimana masjid yang mereka bangun di atas lahan kompleks perumahan khusus warganya terlihat sangat ekslusif dari masjid-masjid pada umumnya.
Masjid yang dibangun oleh mereka adalah masjid yang membahayakan kaum muslimin,karna di dalamnya sering di jadikan sebagai sarana tempat efektif untuk mendoktrin jamaahnya menjadi Madigolism.letak ragam pengajian sangat rahasia,apalagi yang di sampaikan adalah “teks” dan notulen yang berisikan nasehat dari imam Madigolism.yang biasa mengikuti pengajian ini hanyalah warganya yang telah berbaiat. Kemudian di jadikan ajang untuk melakukan silat rahasia (ASAD) pada malam-malam yang telah di tentukan,dengan lampu di padamkan.
Inilah kenyataan bahwa bahayanya masjid mereka.selain itu masjid mereka sangat alergi bila di datangi warga Non LDII yang ingin sholat berjamaah di masjid.mata mereka liar memperhatikan dengan seksama posisi orang luar yang mendatangi masjid apalagi sementara sholat.setelah orang itu keluar maka masjid itu dipel karna bekasnya orang tersebut di anggap najis.maka sangat pantas masjid mereka dikatakan masjid dhiror.

Comments
0 Comments

Posting Komentar

visitor








Archive

posting terbaru


get this widget here

Popular Posts

Rahasia

 

Blogger news

selamat datang saudara muslim

Blogroll

anda pengunjung yang ke :


gerEGGe


site meter traffic

About